Tape jadi salah satu menu favorit saat lebaran, tapi kali ini Uti tidak buat tape, cuma dapat beberapa bungkus dari Mbah Bun kemarin.
Karena masih sisa beberapa bungkus Uti buat wedang tapi, cuma tape dalam gelas disiram air hangat saja.
Sampai sini sebenarnya aman,
Tapi Uti malah kasih cicip ke Andyn. Dan Ibu berada dalam situasi sulit karena Ibu tidak bisa melarang apa yang dilakukan Uti. Kata teman Ibu "bismilah aja Mak, semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk"
Untung ada Ayah yang marah-marah, karena Andyn mau-mau lagi nyobain wedang tape, karena baru pertama coba sehingga menjadi suatu rasa yang baru untuk Andyn.
Hasil tanya Google :
Tape untuk bayi
***
Uti sering kali bilang "ming apus-apus" (cuma bohongan) setiap kasih cicip Andyn makanan atau minuman yang belum waktunya, maksudnya cuma kasih Andyn jilat sendok yang basah atau menempelkan makan pada bibir Andyn :(
Seharusnya tidak perlu "ming apus-apus" toh Andyn awalnya ga tahu kalau tidak dicobain. Sayangnya Ibu tidak berani menyampaikan suara hati, ini merupakan salah satu resiko tinggal dengan orang tua/mertua pasti akan terjadi perbedaan pola asuh.
Kadang sama Ayah sudah dijelasin ini itu, tapi kalau kami kerja duo uti kompakan, misal Ayah bilang makan/minum susu per dua jam diluar itu jangan diberi, tapi sama duo uti dikasih ini itu ga kenal waktu dengan alasan Andyn pengen, sehingga waktu jam makan dalam kondisi perut kenyang, jadinya terkesan Andyn ga mau makan, susah makan tapi senang ngemil kira-kira begitu lebih tepat.
Tapi yang namanya eMbah, apapun yang dilakukan pasti karena sayang dengan cucunya tidak mungkin sesuatu yang membahayakan, cuma kadang kurang informasi saja. Seperti halnya makan pisang, bayi-bayi dahulu belum genap 6 bulan sudah disuap pisang kerok, tapi untuk bayi sekarang pisang menjadi salah satu menu yang tidak disarankan karena tinggi serat dan bisa mengakibatkan sembelit, begitupun yang terjadi pada Andyn.
0 comments:
Posting Komentar